Minggu, 15 Desember 2013



Uang Bukanlah Segalanya?
Ada yang mengatakan bahwa uang bukanlah segala-galanya, akan tetapi banyak dari segala-galanya di jaman sekarang ini yang butuh uang. Biaya hidup yang semakin mahal, biaya pendidikan yang akan naik gila-gilaan bisa mencapai Rp 1,5 miliar sampai Rp 4,5 miliar (hanya untuk biaya kuliah aja lhooo), dan biaya pensiun yang juga tidak kalah banyaknya (30 tahun lagi butuh antara Rp 15 miliar sampai Rp 60 miliar tergantung gaya hidup dan biaya hidup).
Yeees, di zaman yang maju sekarang, tidak bisa dipungkiri dan dielakan, sepertinya banyak yang memang bisa diselesaikan dengan uang. Meskipun banyak juga yang katanya tidak bisa dibeli oleh uang.
Akibatnya, semakin banyak juga manusia yang seperti “mendewakan” uang. Munculah “penyakit-penyakit” baru yang berhubungan dengan uang, antara lain Shopaholic alias “penyakit” gila belanja.
Ternyata banyak dari hal-hal yang terjadi di dalam kehidupan kita dikarenakan sudut pandang baik dan buruk tentang uang.
Nah, ketika saya menyebut kata tersebut, apa yang kemudian ada di dalam pikiran anda? Jawabannya tentu berbeda-beda tergantung persepsi dari setiap orang yang berbeda. Banyak orang yang berpikiran tentang uang adalah mau kaya, senang, bahagia, bisa beli apapun yang diinginkan, dan lain-lain.
Tapi tidak sedikit juga orang yang berpikir bahwa uang itu sumber bencana, perpecahan keluarga, bikin repot, tabu dan hal negatif lainnya yang berhubungan dengan uang.
Seperti banyak hal lainnya, selalu ada 2 sisi mata uang dalam hal menilai sesuatu, termasuk masalah uang ini. Kembali yang paling penting adalah bagaimana kita melihat uang itu untuk menjadikan hal yang positif di dalam kehidupan kita dan berguna bagi orang lain. Pengalaman-pengalaman masa lalu lah yang kemudian membentuk persepsi kita tentang uang.
Sebagai contoh, apabila kita di waktu kecil anda sering melihat orang tua kita ribut membicarakan masalah uang, maka bisa jadi terbentuk persepsi bahwa uang itu adalah hal yang jahat dan membuat orang ribut. Sehingga memiliki uang bukanlah suatu hal yang baik bagi diri anda.
Atau berapa banyak dari kita yang ketika kecil tidak diberikan uang jajan atau diberi uang jajan harian tanpa diberikan arahan bagaimana cara mempergunakannya. Persepsi dan mental yang kemudian dapat terbentuk adalah, anda bisa menggunakan dan menghabiskan uang tersebut setelah diberi, karena besok akan ada uang jajan lagi untuk dihabiskan.
Itulah sebabnya tidak heran kalau kemudian banyak dari masyarakat Indonesia yang masuk ke dalam kategori konsumtif. Memang tidak semua orang akan mendapatkan dampak yang sama, akan tetapi risiko hal tersebut terjadi bisa saja di diri kita atau di diri orang-orang yang kita sayangi. Itulah pentingnya untuk mulai belajar tentang keuangan sedini mungkin baik secara sadar (concious) maupun melalui alam bawah sadar (subconcious) agar kita mempunyai persepsi yang positif dan produktif dengan kehidupan dan keuangan kita di masa sekarang dan masa depan.


PERAN AKUNTAN MANAJEMEN DAN ETIKA PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAGI PERUSAHAAN
Pengambilan keputusan (decision making) adalah memilih salah satu diantara berbagai alternatif tindakan yang ada. Pemilihan ini biasanya menggunakan dasar ukuran tertentu, apakah profitabilitas atau penghematan cost. Keputusan-keputusan tersebut memerlukan informasi. Semakin tinggi kualitas informasi, semakin tinggi kualitas yang diambil. Informasi akuntansi manajemen menyediakan informasi kuantitatif, meskipun informasi yang dibutuhkan oleh manajemen meliputi juga informasi kualitatif seperti kesan masyarakat, intuisi manajemen, tanggung jawab sosial, reaksi pelanggan, sikap karyawan dll. Meskipun hanya memberi informasi kuantitatif, bukan berarti akuntansi manajemen tidak berguna. Setidak-tidaknya sebagian dari kebutuhan manajemen sudah dapat dipenuhi olehnya. Bahwa manajemen menggunakan informasi kuantitatif dalam mengambil keputusan adalah sesuatu yang tidak dapat disangkal.
Para manajer berusaha menyusun situasi pengambilan keputusan dalam bentuk kuantitatif sebanyak mungkin, sehingga pilihan diantara berbagai alternatif  dapat dibuat dengan dasar yang sistematik. Jadi dengan informasi kuantitatif para pengambil keputusan :
1)      Dapat mengikuti proses yang logis di dalam memilih berbagai alternatif
2)      Dapat mempertanggung jawabkan setiap langkah yang diambil
3)      Dapat mengevaluasi hasil-hasil yang dicapai
Proses pengambilan keputusan meliputi empat tahap berikut:
1)      Menentukan masalah dengan penekanan pada tujuan yang hendak dicapai
2)      Mengidentifikasi berbagai alternatif tindakan
3)      Mendapatkan informasi yang relevan dan menyingkirkan informasi yang tidak relevan
4)      Membuat keputusan

Keputusan dapat berbeda-beda dalam hal tingkat mereka distrukturkan. Keputusan terstruktur bersifat berulang-ulang, rutin dan dipahami dengan baik sehingga dapat didelegasikan kepada pegawai ditingkat yang lebih rendah dalam suatu organisasi. Keputusan terstruktur sering kali dapat diotomatisasikan.
Keputusan semi terstruktur ditandai dengan peraturan-peraturan yang tidak lengkap untuk mengambil keputusan, dan adanya kebutuhan untuk membuat penilaian serta pertimbangan subjektif sebagai pelengkap analisis data yang formal. Menetapkan anggaran pemasaran untuk suatu produk baru adalah contoh dari keputusan semi terstruktur. Walaupun keputusan seperti ini biasanya tidak dapat secara penuh diotomatisasikan namun sering didukung oleh bantuan dari keputusan yang diambil berdasar hasil dari komputer.
Keputusan tidak terstruktur bukan merupakan keputusan yang berulang dan rutin. Contohnya adalah memilih sampul depan sebuah majalah, mengontrak manajemen tingkat senior, dan memilih proyek penelitian awal yang akan dilakukan. Tidak ada kerangka atau model yang dapat memecahkan masalah sejenis ini. Bahkan dibutuhkan banyak sekali pertimbangan dan intuisi. Walaupun demikian keputusan tidak terstruktur dapat didukung oleh bantuan dari keputusan yang diambil berdasar hasil komputer, yang berfungsi untuk memfasilitasi pengumpulan informasi dari berbagai sumber.



Peluang Kerjasama Usaha
Keberhasilan sebuah usaha sebenarnya tidak ditentukan peluang bisnis ataupun peluang kerjasama usaha yang ada, melainkan lebih didorong oleh kemauan dan daya tahan kita dalam menjalankan bisnis. Di sinilah pentingnya perencanaan yang baik dengan strategi yang jitu dalam menjalankan sebuah bisnis.
Ada beberapa langkah-langkah penting dalam berwirausaha yang perlu dipersiapkan yang mungkin kadang luput dari perhatian kita, dan mungkin ini perlu Anda ketahui, yaitu menghimpun sumber daya dan menentukan jenis usaha maupun berburu peluang bisnis 2014.

Dalam masalah menghimpun sumber daya , dalam hal ini yang utama adalah aspek permodalan, dan kita bisa mendapatkannya dengan dua cara, yaitu :
  1. Kita menggunakan modal dan aset pribadi yang sudah dimiliki, seperti tabungan, tanah, emas, peralatan, maupun perabot mebeleir, dan sebagainya. 
  2. Dengan cara patungan atau bermitra dengan  teman maupun dengan mencari dari lembaga-lembaga keuangan  yang ada. Namun sebagai wirausahawan yang baru memulai usaha lebih disarankan   untuk memakai modal pribadi atau patungan dengan rekan ketimbang meminjam modal pada lembaga perbankan. Alasanya,  supaya kita tidak  merasa berat dalam menanggung kewajiban membayar hutang  sementara usaha kita belum memperoleh laba. 
Sedangkan menyangkut jenis usaha cukup beragam dan punya karakteristik masing-masing, mulai dari teknik operasional, sampai tingkat  risiko untung ruginya dari sebuah bisnis. Untuk menggali informasi bisa dilakkan lewat internet, buku-buku atau majalah-majalah bisnis, bertanya pada orang-orang  yang  sudah lama  berwirausaha, maupun dengan mengamati  lingkungan  usaha terdekat.
Setelah kita mempelajari dan mengetahui referensi yang cukup, kemudian kita dapat  menentukan pilihan pada jenis bisnisnya, termasuk peluang usaha online.  Namun akan lebih baik jika pilihan usaha yang akan kita ambil itu disesuaikan  dengan minat dan kemampuan kita sebab dengan adanya minat, usaha akan dapat dijalankan dengan sungguh-sungguh dan dengan suka cita tanpa kita merasa seperti terbebani. Sedangkan kesesuaian jenis usaha dengan kemampuan yang kita miliki akan membuat kita lebih mudah untuk menjalankan operasional usaha, termasuk dalam mencari peluang kerjasama usaha.


Peluang Kerjasama Usaha
Keberhasilan sebuah usaha sebenarnya tidak ditentukan peluang bisnis ataupun peluang kerjasama usaha yang ada, melainkan lebih didorong oleh kemauan dan daya tahan kita dalam menjalankan bisnis. Di sinilah pentingnya perencanaan yang baik dengan strategi yang jitu dalam menjalankan sebuah bisnis.
Ada beberapa langkah-langkah penting dalam berwirausaha yang perlu dipersiapkan yang mungkin kadang luput dari perhatian kita, dan mungkin ini perlu Anda ketahui, yaitu menghimpun sumber daya dan menentukan jenis usaha maupun berburu peluang bisnis 2014.

Dalam masalah menghimpun sumber daya , dalam hal ini yang utama adalah aspek permodalan, dan kita bisa mendapatkannya dengan dua cara, yaitu :
  1. Kita menggunakan modal dan aset pribadi yang sudah dimiliki, seperti tabungan, tanah, emas, peralatan, maupun perabot mebeleir, dan sebagainya. 
  2. Dengan cara patungan atau bermitra dengan  teman maupun dengan mencari dari lembaga-lembaga keuangan  yang ada. Namun sebagai wirausahawan yang baru memulai usaha lebih disarankan   untuk memakai modal pribadi atau patungan dengan rekan ketimbang meminjam modal pada lembaga perbankan. Alasanya,  supaya kita tidak  merasa berat dalam menanggung kewajiban membayar hutang  sementara usaha kita belum memperoleh laba. 
Sedangkan menyangkut jenis usaha cukup beragam dan punya karakteristik masing-masing, mulai dari teknik operasional, sampai tingkat  risiko untung ruginya dari sebuah bisnis. Untuk menggali informasi bisa dilakkan lewat internet, buku-buku atau majalah-majalah bisnis, bertanya pada orang-orang  yang  sudah lama  berwirausaha, maupun dengan mengamati  lingkungan  usaha terdekat.
Setelah kita mempelajari dan mengetahui referensi yang cukup, kemudian kita dapat  menentukan pilihan pada jenis bisnisnya, termasuk peluang usaha online.  Namun akan lebih baik jika pilihan usaha yang akan kita ambil itu disesuaikan  dengan minat dan kemampuan kita sebab dengan adanya minat, usaha akan dapat dijalankan dengan sungguh-sungguh dan dengan suka cita tanpa kita merasa seperti terbebani. Sedangkan kesesuaian jenis usaha dengan kemampuan yang kita miliki akan membuat kita lebih mudah untuk menjalankan operasional usaha, termasuk dalam mencari peluang kerjasama usaha.